Blockchain Evangelist

e-biskom : “TNI Harus Tangguh di Bidang TI”

8 Comments


milik pribadi

foto properti : milik pribadi

TNI (Tentara Nasional Indonesia) kini punya paradigma baru, baik dari TNI AD (Angkatan Darat), TNI AU (Angkatan Udara), maupun TNI AL (Angkatan Laut). Suka atau tidak suka, mau tidak mau, revolusi teknologi informasi (TI) membawa perubahan baru dalam dunia militer indonesia.
Praktisi TI Budi Pria Panca yang mengamati seluk beluk TNI dari sisi TI menilai, jika ingin mewujudkan postur TNI yang kuat maka para personilnya harus tangguh di bidang TI. Di mana produk-produk persenjataan dan alat komunikasi saat ini berlomba dalam kecanggihan teknologi dan tentu saja menuntut kehandalan anggota TNI di bidang TI.

Panca tidak cuma menyebut kepentingan TI di militer hanya untuk kepentingan perang. “Infrastruktur TI di TNI harus bisa dipergunakan juga untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Misalnya dengan membangun infrastruktur sistem manajemen rumah sakit online yang mampu menghubungkan antar tiap-tiap rumah sakit milik TNI,” tutur CEO PT Tebar Nusa Khatulistiwa ini.
Banyak contoh lainnya tentang efektivitas pemanfaatan TI di lembaga TNI yang diutarakan Panca. Berikut pemaparannya kepada BISKOM.

Secara ringkas, bagaimana Anda melihat perkembangan TNI dalam keterampilannya menguasai TI?
Sepengetahuan saya, sudah sejak dulu lembaga-lembaga pendidikan di lingkungan TNI memperkenalkan dan memberikan materi pengetahuan tentang teknologi. Bahkan, salah satu syarat untuk dapat mengikuti pendidikan jenjang karir di lingkungan TNI itu calon siswanya harus menguasai pengetahuan dasar komputerisasi.
Dari sudut pandang lain, ketika kita berbicara tentang TNI, secara tidak langsung kita bicara tentang persenjataan. Bicara tentang persenjataan, sebenarnya tanpa kita sadar, kita membicarakan tentang produk teknologi. Semakin canggih persenjataan, makin canggih pula teknologi yang digunakan. Maka The Man Behind The Guns harus menjadi mutlak untuk menguasai produk TI secara terampil.

Apa saja kontribusi yang diberikan dari manfaat TI khususnya bagi TNI?
Kita sebagai orang sipil sangat merasakan manfaat dari penggunaan TI, baik itu untuk membantu pekerjaan seharihari maupun untuk menunjang dunia bisnis. Sedangkan kontribusi TI untuk TNI, jika dibandingkan dengan sistem pemerintahan sipil maupun organisasi bisnis, TI yang dipergunakan di lembaga TNI dapat dikatakan lebih berkembang dan lebih maju.
Lembaga TNI mengaplikasikan TI untuk mendukung Sistem Pendidikan, Sistem Pelatihan, Sistem Persenjataan, Sistem Logistik, Alat Komunikasi Khusus, Battle Management System, dan lain-lain. Battle Management System yang digunakan pada saat latihan gabungan mampu untuk terintegrasi ke dalam satu sistem komando. Jadi jelas sekali bahwa sistem TI sangat bermanfaat bagi TNI. Apalagi jika dikaitkan sebagai sarana untuk mendukung sistem pertahanan nasional.

Bagaimana komitmen TNI terhadap pemanfaatan TI?
Komitmen TNI dalam pemanfaatan TI sangat jelas. Contohnya dapat kita lihat di segi pembinaan, pendidikan dan pelatihan prajuritnya yang menggunakan perangkat teknologi. TI juga diimplementasikan dalam hal pembinaan kekuatan yang mencakup pembinaan personil dan pembinaan peralatan, termasuk persenjataan.
Jika ingin mewujudkan postur TNI yang kuat maka para personilnya harus tangguh di bidang TI dimana produk-produk persenjataan dan alat komunikasi saat ini berlomba dalam kecanggihan teknologi dan tentu saja menuntut kehandalan anggota TNI di bidang TI.

Perangkat TI apa saja yang dibutuhkan dan dipakai TNI saat ini?
Perangkat TI yang dipakai oleh TNI saat ini adalah perangkat untuk mendukung sistem persenjataan dan sistem komunikasi. Semua itu digunakan dalam sistem komando yang disebut K3I atau Komando Kendali Komunikasi dan Informasi.
Infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dipakai di TNI berbeda-beda sesuai pada kebutuhannya. Sebagai contoh, untuk melakukan pertukaran data elektronik, di lembaga TNI, walau belum secara menyeluruh, ada yang sudah menggunakan sistem kolaborasi data. Di beberapa dinas di TNI juga sudah mulai menerapkan Dokumen Manajemen Sistem Elektronik.
Meski secara keseluruhan belum terintegrasi dengan Markas Besar, keinginan besar lembaga TNI untuk membangun organisasi yang modern merupakan modal kuat untuk mengembangkan sistemnya agar dapat terintegrasi ke Markas Besar.
Contoh lain dari perangkat yang dipergunakan oleh TNI adalah untuk melakukan latihan simulasi perang darat, perang laut maupun perang udara. TNI menggunakan produk TI, yaitu perangkat Computer Based Training. Juga untuk mendukung alat komunikasi di medan perang TNI menggunakan alat komunikasi khusus yang mampu beroperasi walau dalam lingkungan perang elektronik atau warfar istilahnya.

Saat ini perangkat TI apa saja yang dibutuhkan untuk TNI?
Perangkat yang dibutuhkan oleh TNI adalah infrastruktur yang mampu mengoptimalkan sistem komando. Juga yang tidak kalah penting adalah infrastruktur TI harus dapat dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Misalnya dengan membangun infrastruktur sistem manajemen rumah sakit online yang mampu menghubungkan antar tiap-tiap rumah sakit milik TNI. Jadi anggota TNI mendapat kemudahan untuk bisa berobat ke rumah sakit milik TNI di lokasi mana pun dengan menggunakan kartu chip yang berisi catatan kesehatan para anggota L(medical record card).
Kita juga dapat berharap TNI segera membangun infrastruktur surveillance system untuk memonitoring keberadaan pulau-pulau terluar demi menjaga keutuhan NKRI. Jadi intinya, infrastruktur TI di tubuh TNI harus mampu berkembang berdasarkan tuntutan organisasi.

Bagaimana pula infrastruktur TI yang sudah ada di lembaga TNI? Misalnya intranet, media komunikasi internal, email, forum diskusi, digital library dan lain-lainnya?
Sepengetahuan saya, baru beberapa kantor dinas saja yang sudah menggunakan sistem intranet, misalnya Pusat Pengolahan Data (Puslahta) TNI. Tapi beberapa kantor dinas lainnya sudah mulai membangun sistem intranet sebagai sarana komunikasi.

Misalnya tersedia media komunikasi internal yang dilakukan oleh Kantor Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL. Dia mulai menggunakan Sistem Kolaborasi Data dan menanamkan Video Conference Server berbasis Internet Protocol sebagai media komunikasi internal antar Kantor Dinas di Jakarta dengan Satuan Unit Kerja di Surabaya dan Madura. Di mana dalam perkembangannya nanti, sistem ini akan dapat terhubung dengan Markas Besar Angkatan Laut di Cilangkap.
Kemudian pemanfaatan email. Di TNI, email bukan barang baru. Untuk anggota setingkat staf perwira sudah terbiasa menggunakan email. Tapi, walau penggunaan email masih belum merata, saya melihat kecenderungan penggunaan email terus meningkat. Suatu saat nanti seluruh anggota TNI akan terbiasa menggunakan email.
Yang lainnya, TNI juga sudah menggunakan forum diskusi online. Contohnya forum diskusi yang dapat diakses oleh publik dapat kita liat di website www. tnial.mil.id/forum, members-nya hampir mencapai seribu. TNI AU juga memiliki forum diskusi online yang bisa diakses di http://www.tni-au.mil.id/forum dengan members yang sudah mencapai 500-an anggota. Demikian pula Marinir sudah memiliki forus diskusi berbasis website. Mungkin masih banyak lagi forum-forum diskusi online TNI yang bukan untuk publik.
TNI sudah mengenal Digital Library juga. Kita bisa datang ke Pusat Sejarah TNI (Pusjarah) yang hingga kini sudah memiliki ratusan koleksi buku elektronik. Buku Elektronik ini juga bisa di-download melalui website http://www.sejarahtni.mil.id. Buku elektronik dalam website ini disediakan untuk publik, agar rakyat Indonesia bisa mengenal tentang sejarah dan tradisi TNI, serta peranan TNI mulai dari sejarah kemerdekaan Indonesia, sejarah terbentuknya organisasi TNI hingga, dokumentasi peran TNI dalam membantu menangani musibah tsunami di Aceh.

Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan TI, dengan pihak mana saja TNI bekerjasama?
Menurut saya, untuk meningkatkan pemanfataan TI di lembaganya, tentu saja TNI perlu bekerjasama dengan berbagai pihak. Saya melihat berbagai inisiatif sudah mulai dilakukan. Menurut saya, tidak ada salahnya inisiatif dimulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana, hal ini justru akan menjadi lebih efektif. Misalnya dengan memberikan pelatihan kurikulum pengenalan internet kepada anggota Kopassus. Saya bersama rekan-rekan juga membuat program inisiatif meningkatkan kemampuan anggota TNI, dengan melakukan kerjasama dengan koperasi-koperasi milik TNI. Program ini antara lain dengan membuka warnet yang lokasinya di sekitar lingkungan TNI, namanya Nusa-K Net. Melalui fasilitas warnet, pengelola memberikan transfer TI kepada para anggota. Saya berharap aktifitas yang kelihatannya sederhana ini dapat memberikan hasil yang besar.
Langkah inisiatif lain juga dilakukan oleh Telkom Group melalui program Internet Goes to Barak (IG2B). Aksi lainnya juga dilakukan oleh rekan-rekan dari komunitas TI yang memberikan pelatihan Security Computer secara berkala di Sesko TNI di Bandung.
Jadi, dengan pihak manapun TNI bisa bekerjasama di bidang TI. Yang terpenting adalah bahwa platform infrastruktur TI yang dibangun di tubuh TNI harus mampu dikembangkan berdasarkan tuntutan organisasi.

Kira-kira, bagaimana menurut Anda dampak dari TI terhadap strategi militer dan sistem pertahanan?
Sesuai dengan visi TNI yaitu membangun sebuah Organisasi yang Profesional Efisien Efektif dan Modern (PEEM), baik dalam penerapan strategi militer dan sistem pertahanan, maka TI menjadi salah satu solusi yang membawa dampak tercapainya visi yang dimaksud.

Berapa kiranya dana yang dianggarkan oleh pemerintah untuk pengadaan TI di lembaga TNI? Adakah anggaran TNI khusus untuk pengembangan TI?
Mestinya TNI memberikan alokasi anggaran yang memadai sesuai program pengembangan TI di lingkungan TNI. Hal ini pernah disampaikan dalam berbagai kesempatan oleh presiden, agar para personil TNI menjadi tentara yang kokoh dan tangguh di bidang TI.

Bagaimana TNI mengantisipasi atau menangkal terorisme dengan memanfaatkan TI?
Definisi terorisme sebenarnya sangat luas. Bentuk teror pun bermacam-macam. Secara konseptual harusnya TI dapat dimanfaatkan oleh aparat yang berwenang agar dapat mengantisipasi atau menangkal teroris.
Mengenai bagaimana bentuk penangkalnya, saya pikir tergantung dari bagaimana bentuk teror itu sendiri. Tentu yang lebih tahu cara mengantisipasi terorisme adalah pasukan anti teror. Misalnya dari Den 81, Satuan Penanggulangan Teror, unit Kopassus dari Angkatan Darat. Selain itu juga dari Den Jaka, unit Marinir Angkatan Laut. ■

sumber http://www.e-biskom.com/index.php?rubrik=figure&bln=10&thn=2006&myid=18

Author: Panca

Berupaya memfasilitasi hak pendidikan anak-anak Indonesia

8 thoughts on “e-biskom : “TNI Harus Tangguh di Bidang TI”

  1. Kebayang kalo jaman sekarang pergi ke medan perang tanpa informasi yang akurat, pasti ancur lebur,
    *canda*
    Diradar musuh terlihat pesawat endonesia sang penjaga radar bertanya pada komandannya, “Bagaimana Pak itu pesawat endonesia tembak jangan ?”
    komandannya menjawab ” Ngapain di tembak nanti juga pesawat itu jatuh sendiri “

  2. Heya mate.. how r you there? keep fight yah bro..

  3. Ya setuju harus tanggung di bidang TI dong…

  4. di daerahku para TNI bikin laporan ke tempat rental komputer minta diketikin

  5. Itu namanya telehealth mas..;) Salam kenal n thanks udah ngelink ya 😉

  6. @kangguru , bener yang dibilang. nanti pesawatnya jatuh sendiri keabisan BBM,
    wong pesawat tempurnya juga gak bawa peluru rudal kok 🙂
    apalagi kemampuran pengacak radar musuh mampu memanipulasi objek, misalnya yang tadinya
    ada satu menjadi 5 objek. hebad ya

    @axal hey mate, i’m doing right here, how about you there

    @Deni setuju pak….. berdasarkan statistik kemampuan personilnya meningkat sih pak.

    @xwoman : kasian ya .. karena masih banyak anggota TNI yang gaptek

    @senyumsehat disana namanya telehealth ya bu.. disini namanya macem-macem seperti e-health , e-medical tetapi semuanya prinsipnya sama. salam kenal lagi bu . ijin ngelink ya

  7. Setuju bgt Tuch…..coZ mang kyanyamsh bnyk TNI yg Gaptek,ya ada jg yg ngerti yg udah lumayan bpangkat ke atas…hee3x.

  8. Benar sekali,,,harusnya formasi untuk PA-PK TNI jur IT diperbnyak lagi jumlahnya,,hehehee,,
    agar dapat membangun system pertahanan yang baik serta database yg terintegrasi ke pusat,,,

Leave a reply to kangguru Cancel reply